Teruslah berani melangkah dan capailah mimpi dan impianmu

Kamis, 14 Februari 2013

Bianglala


Berawal  dari sebuah bianglala besar. Ketika putaran roda berada di puncak, kedua pasang mata bertemu. Paras wajahnya yang lembut membuat Rangga berpikir bahwa dia reinkarnasi Dewi Athena dari sejarah Yunani. Hanya tatapan sekilas beradu pandang dan menghilang. Matanya tengah sibuk mencari keberadaan wanita tersebut diantara kerumunan orang banyak. Panas terik matahari tepat berada di bawahnya. Rangga mulai mencari sesuatu untuk memuaskan dahaganya. Sebuah “Cornetto Black & White” menjadi pilihannya. Siapa sangka Cornetto telah mempertemukannya dengan wanita yang telah jerih payah ia cari. Kedua belah tangan bertemu untuk satu Cornetto.

“Kau duluan...” ucap Rangga mengalah.
        Wanita itu tersenyum sembari menyibakkan rambutpanjangnya ke belakang telinga dan berjalan menjauh dari tempatnya berdiri sekarang. Tak sepatah katapun keluar dari mulut Rangga. Dia benar-benar terpesona.
Sebuah keributan terjadi diluar sana. Seketika Rangga berhenti memakan es krim Cornetto yang ada di tangannya. Seorang yang dikenalnya sedang dalam kesulitan. Es krim Cornetto yang sebelumnya ia beli tidak sengaja mengotori lengan baju yang dikenakan seorang ibu yang dilewatinya. Beberapa kali wanita itu membungkukkan badannya, permintaan maaf atas keteledorannya. Namun ibu itu tetap tidak peduli dan terus mencerca wanita itu dengan suara keras dan lantangnya. Hal itu membuat wanita tersebut semakin terpojok diantara kerumunan orang yang semakin lama bergerombol melihatnya.
Seketika Rangga menarik dirinya diantara kerumunanan. Berdiri di hadapannya dan memegang tangan kecil wanita tersebut.
            “Tolong maafkan pacarku. Ini hanya sebuah ketidaksengajaan”
            Tiba-tiba sang ibu hanya terdiam dan orang disekitarnya mulai membubarkan diri. Tidak banyak kata yang terlontar. Sang ibu segera memaafkannya.
            “Anggap saja ini awal perkenalan...” Sebuah Cornetto Black & White mengalir kembali ke tangannya.
            “Rangga...”  “Rasti...”
            Mereka saling berjabat tangan. Rasti menarik segaris senyum.
“Terima kasih buat tipuannya. Itu sangat membantu...” sedikit mengejek Rangga.
Di bawah bayangan pohon mereka menikmati es krim Cornetto sambil saling berbagi kisah. Rangga baru mengetahui bahwa ini adalah pertama kalinya Rasti menginjakkan kaki di tempat ini. Banyak hal yang Rasti ingin lakukan selama berada di taman bermain ini.
“Mau bermain bersama?”
Setengah hari menghabiskan waktu bersama. Berbagai arena permainan mereka lalui. Tidak lupa Cornetto Black & White selalu menemani disela-selanya Hingga waktu yang telah dilalui terasa sekejap.
“Terima kasih buat semuanya... Hari yang sungguh menyenangkan.”
Rangga hanya tersipu malu. Dari kejauhan seorang wanita memanggil Rasti sambil melambaikan tangannya.
“Sepertinya kakak ku sudah menjemput. Senang bertemu denganmu.”
            Rasti membalikkan badannya, berjalan menjauh meninggalkan sebuah goresan kenangan yang tidak akan pernah dilupakan.

            “Rasti...” panggil Rangga dari kejauhan. Derap langkahnya terhenti. Sekali lagi mencoba menengok ke belakang.
            “Kita bisa bertemu lagi kan?”
            Rasti sempat terdiam sejenak...
            “Pasti...”
***
            Sebuah Cornetto mengalir lembut ke dalam tenggorokannya. Disela-sela aktivitasnya yang sibuk, ia masih menyempatkan diri menikmati kelembutan dari Cornetto. Setidaknya ini juga yang mengingatkan kembali kenangannya bersama Rasti.
Suatu hari persediaan Cornetto yang ada di kulkas telah habis. Rangga mulai beranjak dari rumah dan pergi ke toko terdekat.


    “Cornetto Black & White-nya satu...”                        
 Kedua belah tangan bertemu pada satu Cornetto.
Kedua pasang mata mereka bertemu, jarak keduanya begitu dekat.
Rangga dan  Rasti menarik garis senyum lebar...
Sebuah lembar baru akan dimulai.


0 komentar:

© Puja Indah Anggraeni, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena