Puja Indah Anggraeni

Teruslah berani melangkah dan capailah mimpi dan impianmu

Jumat, 28 Juni 2013

Ramah Lingkungan dengan Green Hospital

Rumah Sakit
Menurut Depkes tahun 2004, Rumah sakit (RS) adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan  penyakit  serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Seperti kita ketahui bahwa rumah sakit dikenal sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk menunjang kesehatan masyarakat sendiri. Rumah sakit dituntut selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Rumah sakit tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan seperti perawatan dan pengobatan begitu saja. Rumah sakit berusaha memberikan pelayanan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang efektivitas pelayanan kesehatan pasien serta kondisi tempat yang nyaman, bersih, dan sehat sehingga dapat menunjang kenyamanan dan  kesembuhan pasien itu sendiri.

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Menurut Depkes tahun 2009, Kesehatan lingkungan rumah sakit diartikan sebagai upaya penyehatan dan pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sehingga terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kondisi lingkungan rumah sakit menjadi salah satu point terpenting. Kondisi lingkungan yang kotor, tidak beraturan, gersang, sampah yang tidak terurus berserakan membuat penilaian rumah sakit itu menjadi buruk. Efek yang diakibatkan bukan hanya itu saja, kondisi lingkungan yang buruk dapat menjadi sumber penyakit bagi pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. Bukannya pasien menjadi sembuh malah mengakibatkan komplikasi penyakit lainnya sehingga membuat keadaan pasien bertambah buruk. Tentu saja tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi.

Green Hospital

Fakta bahwa keberadaan rumah sakit yang terletak di tengah kota dengan diapit oleh pemukiman yang semakin padat setiap waktunya. Sedangkan daya dukung lingkungan menjadi terbatas dan ini kurang menjadi perhatian bagi sebagian rumah sakit. Padahal pengelolaan lingkungan rumah sakit yang baik dapat mengurangi dampak negatif dari rumah sakit itu sendiri seperti pencemaran lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan pasien di rumah sakit. Pengelolaan lingkungan yang kondusif dapat memberikan kepuasan baik bagi pasien, keluarga, ataupun tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, rumah sakit berwawasan lingkungan atau Green Hospital dapat dicanangkan dan diterapkan secara merata bagi setiap rumah sakit.

Green Hospital merupakan rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan dapat menjawab atas tuntutan kebutuhan pelayanan paripurna serta menjamin dari aspek kenyamanan dan keamanan lingkungan rumah sakit. Greeen Hospital bukan berarti seluruh isi rumah sakit berwarna hijau tapi lebih ditekankan pada rumah sakit yang ramah akan lingkungan. Beberapa pengalaman bahwa beberapa rumah sakit masih kurang memperhatikan hal yang satu ini. Kurangnya pepohonan ataupun tanaman hijau membuat kondisinya terlihat gersang dan sesak karena yang terlihat cuma ruangan rumah sakit yang saling menempel satu sama lain. Jika pun ada itu hanyalah sebuah taman yang terletak ditengah antara ruang pasien. Terkadang taman tersebut tampak tidak terurus yang dapat terlihat dengan rumput yang mulai meninggi menjalar dan dedauan yang berjatuhan dari rantingnya bahkan mirisnya dapat ditemukan beberapa sampah yang masih berserakan. Kurangnya kesadaran bagi penghuni rumah sakit dapat menjadi pemegang kendali keberhasilan dalam pelaksanaan rumah sakit berwawasan lingkungan.

Konsep Green Hospital

1. Lokasi Rumah Sakit
Penetapan lokasi menjadi salah satu hal terpenting dalam mewujudkan rumah sakit berwawasan lingkungan. Keterbatasan lahan fisik menjadi kesulitan tersendiri dalam penatalaksanaannya. Namun, banyak hal untuk mensiasatinya seperti membentuk beberapa taman hijau di sudut ruangan ataupun ditengah ruangan sehingga membuat rumah sakit menjadi lebih hidup. Pembuatan taman diharapkan dapat membantu sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. Seperti yang kita ketahui polusi udara akan semakin meningkat seiring waktu. Udara yang kita hirup terkadang bukanlah udara segar tetapi telah bercampur dengan karbondioksida dan debu yang bercampur menjadi satu sehingga berdampak buruk pada sirkulasi udara dalam tubuh. Akibatnya banyak masyarakat sering terkena penyakit seperti ISPA (infeksi saluran napas atas) yang ditandai dengan batuk hingga sesak napas.

Pencapaian hasil yang terbaik adalah penetapan lokasi lahan yang luas bisa dijadikan suatu pertimbangan dalam meningkatkan mutu Green Hospital itu sendiri. Lokasi lahan yang luas dapat menjadi ruang terbuka hijau yang dapat menunjang kesembuhan pasien itu sendiri. Pilihan jenis tanaman juga bisa menjadi pertimbangan dalam menentukannya. Tanaman yang dipilih diharap bisa menyerap dan menyaring udara kotor yang ada menjadi udara segar. Pemilihan tanaman obat yang sekaligus berfungsi sebagai tanaman hias dapat dijadikan alternatif. Diharapkan tanaman obat yang ada diapat dimanfaatkan sebagai obat alami bagi kesembuhan pasien.

2. Efisiensi penggunaan air


Penggunaan air yang terlalu berlebihan dapat merugikan rumah sakit itu sendiri. Jadi, efisiensi penggunaan air dapat menjadi salah satu point yang perlu diperhatikan. Untuk mengurangi konsumsi air yang berlebihan, dapat diusahakan penghematan penggunaan air agar tidak terbuang percuma. Efisiensi Penggunaan Sumber daya air dapat berupa efisiensi penampungan, penyimpanan, penyaluran, dan efisiensi pemanfaatan air berupa penggunaan sumber daya air yang tepat guna dan dapat dilakukan secara optimal. Penggunaan air secara hemat dapat pula mencegah terjadinya pencemaran limbah rumah sakit terutama dengan memanfaatkan secara optimal grey water system.



Grey water adalah sisa pembuangan air yang berasal dari cucu piring, mandi, ataupun bekas cucian. Segala bentuk pembuangan air seperti cuci piring, laundry, mandi yang dilakukan pihak rumah sakir termasuk dalam Grey water, dan ini bisa termasuk dalam kategori limbah. Oleh karena itu, untuk mengatasinya dibentuklah Grey water systemGrey water system adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pembuangan air limbah tadi untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan lainnya. Prinsip kerjanya pun sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, Grey water system dapat menjadi alternatif dalam penghematan dan efisiensi air.  Betapa banyak air yang dapat dihemat jika sistem ini bisa diterapkan pada masing-masing rumah sakit. Sungguh luar biasa
Read More

Kamis, 16 Mei 2013

Tatapan Ujung Senja



Di ujung senja dia menatap tajam. Gadis kecil itu berdiri diam dengan dress putih yang jatuh di bawah lututnya. Rambutnya terurai panjang dengan bando putih yang menghiasnya.  Perlahan melangkah  meniti jalan kecil berbatu. Ketika begitu dekat dengannya, sorot cahaya menerpa semuanya. Anak itu menghilang. Matapun terbuka.
Cahaya matahari mengintip dari belahan korden jendela kamar. Sinar lembutnya persis jatuh di dahi Diya. Beranjak dari tidur dan melirik jam weker yang ada di meja samping kasurnya. Derap langkah kaki menuju kamar mandi. Matanya masih sayu walaupun percikan air telah membasahi wajahnya. Kemeja putih dengan jeans hitam terlihat rapi dikenakannya. Pantulan dirinya terlihat jelas pada cermin. Rambutnya dikuncir ke belakang. Diya memulaskan pelembab di wajahnya dan menaburkan bedak tipis. Sentuhan terakhir mengoleskan lip balm pada kedua lembar bibirnya. Diya mengambil tasnya beranjak keluar dari kamar.
Diya mulai menyantap sepotong roti dan segelas susu di hadapannya. Ibu duduk di sampingnya. Tidak ada percakapan. Tatapan matanya syahdu terhadap anak semata wayangnya.
“Ingat Diya jangan ngebut di jalan.” Diya mengangguk sebagai jawaban. Sebelum pergi Diya selalu mencium tangan dan kedua pipi sang ibu.
Diya tersenyum. Lewat daster batik yang ia pakai, wanita itu tetap berdiri di teras rumah memastikan Diya pergi dan ketika pulang dia akan berdiri menunggu kedatangannya. Begitu tulus dan  hangat cinta seorang ibu.
***
Selama kuliah berlangsung, pikirannya teralihkan dengan mimpi yang dialaminya akhir-akhir ini. Mimpi itu selalu sama. Diya selalu bertemu gadis kecil itu. Mencoba menghapal garis-garis wajahnya. Namun wajah itu tidak bisa terlukiskan dalam ingatannya. Begitu samar bagai dipeluk kabut.
Sepulang kuliah Diya pergi ke toko buku langganannya yang berada di kawasan dekat kampus. Diya mengambil sebuah novel sastra dan membaca sinopsis yang ada di belakangnya. Sesekali dia menengok dunia luar yang sibuk dan padat tiada hentinya.
Pandangan Diya kini tertuju pada satu arah. Sosok gadis kecil itu ada di hadapannya. Anak itu berdiri di trotoar seberang jalan tempatnya berada. Sepasang mata memandang tepat ke dalam matanya. Diya mencoba menajamkan penglihatannya. Kini Diya menyakinkan dirinya bahwa ini bukan ilusi tapi sebuah kenyataan.
            Sesaat Diya menebarkan pandangannya  ke jalan-jalan yang membelah kota. Di sana, di atas aspal licin bagaikan kaca, anak itu malah beranjak dari tempatnya.
“Tunggu...”
            Tubuh kecil itu terlihat menusuri trotoar pinggiran jalan. Jarak diantara mereka berdua tidak begitu jauh. Diya tidak putus asa, dia terus mengikuti gadis kecil itu. Hingga sebuah pertigaan jalan jejak itu menghilang.
            Matanya tengah sibuk mencari keberadaan anak itu. Hanya sebuah tempat pembuangan sampah yang terlihat pada sudut jalan kecil yang sepi. Seorang laki-laki berumur tengah sibuk memilah sampah-sampah dengan tongkat kayu yang ditangannya. Kemudian memasukannya ke dalam keranjang bambu di punggungnya yang belum separuhnya terisi. Pakaiannya lusuh dengan kaki dilapisi sandal jepit yang mulai rusak. Wajahnya terlihat kusam tidak terawat.
            “Permisi, apa bapak melihat anak kecil lewat sini?”
            Ia menghentikan gerakan tangannya. Bapak itu hanya diam. Matanya menatap Diya yang sedang menunggu sebuah jawaban. Cukup lama mereka saling bertatapan.
            “Tidak ada...” jawabnya singkat. Suara parau keluar dari mulutnya.
            Terlihat sedikit kekecewaan di wajahnya. Diya berjalan kembali pulang. Sesekali dia  menengok ke belakang, bapak itu masih berdiri memandangnya dari kejauhan. Diya sempat risih dan mempercepat jalannya.
Beberapa hari kemudian, sosok itu kembali muncul dihadapannya. Anak itu berdiri di bawah pohon mahoni besar di tepi jalan raya. Diya mencoba mendekatinya namun dia selalu menjauh. Kejar-kejaran tidak bisa terhindari. Disaat begitu dekat, jejak itupun segera menghilang. Hanya tersisa seorang bapak yang mengais sampah disela-sela rerumputan. Laki-laki yang sama ia temui sebelumnya. Mata mereka sempat bertemu namun Diya segera mengalihkannya. Benaknya diliputi setumpuk tanda tanya.
***
Di ujung senja gadis kecil itu duduk di ayunan yang tergantung pada pohon rindang. Rambut panjangnya terbang oleh angin yang berhembus menghantam tubuhnya. Ayunan itu tiba-tiba terhenti begitu saja. Diya tepat berdiri dihadapannya.
“Apa maksud dari semua ini?”
Iris matanya berwarna cokelat. Kedua alisnya tebal. Wajahnya putih bersih tanpa ada sedikit kotoran yang melekat pada kulit halusnya. Anak itu hanya diam. Kedua matanya hanya tertuju pada perempuan yang  memiliki warna mata yang sama dengannya.
“Darahnya mengalir dalam dirimu.”
Seketika Diya terhempas dalam sebuah kenyataan. Kedua mata Diya terbuka. Mimpi itu seolah terlihat nyata. Diya masih dalam posisi tidur. Tubuhnya masih tertutup oleh selimut tebal yang membungkusnya. Diya terkapar lemas dengan wajahnya yang pucat dan penuh keringat, matanya semu merah. Suhu tubuhnya tinggi.
. Jerit batinnya ingin segera bergerak namun terhenti oleh tubuhnya yang tidak mampu melakukannya. Hanya waktu yang bisa memulihkannya. Diya hanya bisa menunggu.
 “Apa ibu masih ingat kapan pertama kali mengadopsiku?”
Keheningan memecah diantara mereka berdua. Ibu menoleh sebentar pada ayah yang ada di muka pintu kamar.  Ayah hanya mengangguk kecil.
“Saat itu kamu masih kecil. Usiamu baru beranjak 2 tahun. Pertama kali melihatmu, kami berdua langsung yakin memilihmu untuk mengisi kehidupan kami yang penuh akan penantian seorang anak. Kau hadir dan membahagiakan hidup kami.”
“Menurut ibu, apa kedua orangtua kandungku telah membuangku?”
Ibu sempat terkejut dengan lontaran yang Diya keluarkan.
“Orangtua mana yang ingin membuang anaknya. Pasti ada alasan dibalik semua ini. Kau tidak boleh berpikiran sempit seperti itu.”
 “Apakah aku patut membenci mereka selama ini?” Tiba-tiba air matanya mengalir pelan.
Ibu segera menarik tubuh Diya ke dalam pelukkannya. Dia tidak bisa membiarkan anaknya menangis menahan keperihan yang sangat mendalam.
“Kau tidak boleh membencinya. Ingat merekalah yang melahirkanmu. Maafkan ibu, seandainya ibu tahu keberadaan mereka, semua tidak akan seperti ini.”
Tangisan Diya tak tertahankan.
***
            Gadis kecil itu selalu hadir dalam mimpinya. Namun, Diya mencoba untuk menghapus semua ingatan tersebut dan menenangkan pikirannya. Siapa sangka anak itu kembali muncul dihadapannya. Diantara kerumunan orang pasar yang silih berganti dengan kesibukannya masing-masing. Anak kecil itu masih bisa terlihat jelas oleh kedua matanya. Anak itu mulai melangkah balik menjauh dari dirinya. Diya mencoba menahan kedua kakinya untuk tetap berada disini. Namun tidak bisa. Sekali lagi Diya mengayunkan langkahnya. Pertanyaan itu masih belum terjawab.
            Busur matanya menerobos orang-orang yang dilewatinya. Berharap dapat menangkap anak itu dari kejauhan. Diya mulai memasuki suatu gang kecil. Diya berhenti tepat dimana jejak anak itu kembali menghilang. Sebuah rumah kecil beratap rumbai dedaunan kering. Rumah berdinding batu setengah triplek. Sedangkan lantainya hanya beralaskan tanah. Halaman kecilnya tertutupi oleh barang-barang bekas tidak layak pakai. Seorang bapak sedang duduk di teras rumah sembari membersihkan beberapa gelas aqua plastik dan memasukannya ke dalam karung putih kusam yang ada di sampingnya. Raut wajah Diya berubah. Inikah jawabannya.
            Jarak melenyap. Sepertinya bapak itu tidak merasakan hawa kehadirannya. Diya mengambil sebuah aqua yang berada di depannya. Melepaskan plastik aqua yang masih menutupi sebagiannya. Saat itu bapak baru menyadari bahwa Diya telah persis di depannya. Begitu dekat.
            “Apa bapak masih mengingatku?” suaranya sedikit bergetar.
            Bapak hanya diam. Guratan-guratan terlihat di wajahnya. Kedua matanya berwarna cokelat seperti yang Diya miliki. Bapak mencoba menyipitkan kedua matanya mencoba melihat Diya lebih jelas. Tidak ada jawaban hanya kebisuan yang menyelimuti.
            “Apa kau membenciku?” memecah keheningan yang mulai hinggap.
            “Aku ingin membenci bapak tapi tidak bisa. Darahmu mengalir dalam diriku. Kau adalah bapakku.” Tubuhnya bergetar. Tangis yang tertahan akhirnya tumpah.
            Cukup lama dia diam. Mata bapak mendadak berkaca.
             “Anak bapak sudah dewasa. Sangat cantik seperti ibunya.” Kedua tangannya membelai wajah Diya.
            “Maafkan bapakmu ini...”
Diya memeluk orang yang telah ia tunggu hingga puluhan tahun. Pertemuan itu akhirnya terjadi. Sebuah kehangatan yang tidak pernah ia dapatkan dari orang tua kandungnya sendiri. Tangisan rindu dan penyesalan menyertai keduanya.
***
            Beberapa barang dan baju telah rapi dikemas. Diya mecoba merapikan kerah baju bapak. Wajah bapak terlihat lebih segar. Tubuhnya bersih dan wangi. Rambutnya tersisir dengan rapi. Bapak terlihat berbeda lebih berwibawa. Diya tersenyum puas.
            “Sekarang bapak bisa tinggal di rumah ini. Bapak tidak perlu bekerja seperti dulu. Bapak tidak perlu sakit-sakitan lagi, Diya tidak ingin bapak menyakiti diri bapak sendiri.”
            “Ini sudah cukup, bapak tidak ingin merepotkanmu.” Bapak tersenyum sembari menepuk pundak kanan Diya.
            Diya menggelengkan kepalanya.
“Diya akan membahagiakan bapak. Itu pasti.”
            Bapak hanya tersenyum memandang anaknya. Dia mencoba menghapalkan garis-garis wajah Diya diantara kedua matanya yang mulai sayu termakan oleh umur.
            “Diya pulang dulu ya pak...” Diya memeluk bapak dan mencium kedua tangannya.
            “Bapak sudah bahagia dengan adanya kamu disamping bapak.” Bisikan kecil mengalir lembut ke telinga Diya.
            Bapak mengantarkan kepulangan Diya di teras rumah. Diya menarik segaris senyum. Tidak sabar menunggu hari besok yang menantinya.
            Takdir berkata lain. Tidak ada hari esok. Terakhir kalinya Diya melihat wajah bapak. Senyuman bapak raup menghilang. Sebuah tragedi tragis tidak bisa terhindarkan. Diantara hujan yang menurunkan butir-butir beningnya. Kecelakaan itu memecah kesunyian jalan yang tampak berjaga menginjak senja yang melamur.
Gadis kecil itu berdiri di ujung senja. Menatap diam. Dia mengulurkan tangan kecilnya kepada Diya. Terlukiskan sebuah senyuman pada kedua sudut bibirnya.
Diya menyambut uluran tangan gadis kecil tersebut.
“Kini aku mengerti...”
            “Kau adalah aku.”
Perlahan kedua mata Diya tertutup.
***


Read More

Minggu, 24 Maret 2013

Marina UV White Extra SPF 15, Pancarkan Kecantikanmu






Tidak bisa dipungkiri rutinitas 1 minggu ini benar-benar padat dipenuhi dengan kegiatan kuliah serta kegiatan lain yang mengharuskan diri berada di lingkungan luar berdiri di bawah terik panas matahari. Panas pun terasa membakar pori-pori kulit tubuh ini.  Akibatnya tanganku terlihat kering, kusam dan agak gelap. Pilihan tepat untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan Hand & Body Lotion. Tapi dari berbagai macam merek yang ditampilkan aku mulai bingung. Hand & Body Lotion  yang kuinginkan tidak sekedar memutihkan dan mencerahkan kulit semata. Ada keistimewaan sendiri ketika menggunakannya dan akhirnya ku dapatkan....


Alasanku memilih karena  Hand & Body Lotion  karena ia dapat melindungi kulit dari sinar matahari, sehingga kulit tampak lebih putih merata dan optimal menjaganya setiap hari dari sengatan matahari.

Apa yang membuatnya begitu istimewa?

Jawabannya adalah kandungan yang ada di dalamnya :

SPF 15 sebagai UV B Protection yang melindungi dari paparan sinar matahari

Kita memang tidak bisa menghindari dengan yang namanya paparan sinar matahari. Siang yang benar-benar   panas tepat berdiri dibawah kita. Sinar UV yang dipancarkan matahari membuat kulit menjadi terlihat kusam dan kering. 





Bagaimana jika terus-terusan terpapar sinar UV?

Yang pasti dia akan menyebabkan kerusakan kulit. Namun yang paling mengerikan dia dapat menyebabkan kanker kulit. UV memiiki energi dan frekuensi yang besar. Jika energi ini terpapar terus-terusan oleh kulit maka akan merusak sel-sel kulit kemudian masuk ke inti dan merusak DNA dan pada akhirnya menyebabkan kanker kulit.

Ada 3 jenis sinar UV yang berkaitan dengan kulit yaitu UV A, UV B, dan UV C. UV B memiliki panjang gelombang yang menyebabkan kerusakan paling parah pada kulit. Oleh karena itu agar tidak terjadi hal pertama yang dapat dilakukan adalah mencegahnya dengan sedini mungkin.

Jadi penggunaan  Marina UV White Extra SPF 15 merupakan pilihan tepat. Sangatlah berguna karena kandungannya berupa SPF 15 yang berfungsi sebagai pelindung kulit yang optimal dari pancaran sengatan sinar UVB. Disertai dengan perlindungan optimal setiap hari.

PA+ sebagai UV A Protection yang membantu menghambat proses penggelapan kulit.


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
UV A memiliki efek yang lebih panjang daripada UV B karena efek sinar tembusnya lebih dalam dibanding UV B yang hanya menembus pada lapisan atas atau basal epidermis. Akibatnya kulit terlihat seperti terbakar.   

Standar pelindung dari UV A dengan penggunaan PA (protection grade of UV A). PA+ yang terkandung dalam Marina UVWhite Extra SPF 15 dapat menjadi pelindung terhadap sinar UV A yang dapat membuat kulit menjadi gelap mengubah menjadi kulih putih dan bersinar.



        Biowhitening Complex dari Yogurt dan Vitamin B3 yang kaya akan nutrisi, bekerja dan membantu mencerahkan warna kulit, sehingga tampak lebih putih merata.




Yogurt bukanlah makanan bergizi yang hanya kita kenal. Ternyata dia juga bermanfaat bagi kulit.  Jadi, yogurt itu dapat memproduksi asam laktat dan asam alpa hidroksi yang mampu untuk menghaluskan kulit yang kasar, kulit kering dan menghentikan penuaan dini yang tentunya ini sangat  di was-was oleh setiap perempuan yang menginjak umur dewasa.

Kenapa harus vit B3? Karena di dalamnya mengandung  ceramides dan fatty acids yang memberi perlindungan kulit sehingga kulit menjadi lebih kuat, dan menjaga kelembapan serta menghindari dari iritasi. Jadi komponen ini sangatlah cocok untuk yang memiliki kulit kering atau kering.



Dari keseluruhan manfaat  Marina UV White Extra SPF 15 yang optimal melindungi kulit dari 94% sinar UV. Membuat kulit menjadi cerah dan cantik. Kulit Cantik dan sehat membuat aku tampil dengan penuh percaya diri. Jadi, Marina UV White Extra SPF 15 merupakan pilihan tepatku untuk merawat kulitku. Kemasannya simple dan menarik sehingga selalu bisa dibawa kemana-mana. Harga? Jangan khawatir karena sangatlah terjangkau. 

Penggunaannyapun praktis :
1. Tuangkan  Marina UV White Extra SPF 15 sedikit demi sedikit ke bagian telapak tangan dengan secukupnya.
2. Gunakan dengan gerakan memutar sambil pijat-pijat halus pada bagian yang diberikan lotion.
3. Usahakan oleskan secara merata.
4. Nikmatilah hasilnya ^_^



Untuk memaksimalkan hasil yang baik juga hendaknya didukung dengan pola hidup yang sehat :
                                   
1. Rutinkan diri dengan minum air putih 8 gelas sehari untuk menjaga kesehatan tubuh serta kecantikan kulit.




2. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran segar.

3. Iringi dengan olahraga yang rutin.


4. Hindari makan-makanan berminyak, junk food, dan minum-minuman berkafein, ataupun soft drink.




Sebagai perempuan, perawatan kulit sangatlah penting.  Jika berhasil maka inner beauty dari tubuh akan terpancar dengan sendirinya.  


Cantik itu tidak perlu dicari. Hanya dengan  kita bisa memperlakukan tubuh ini dengan baik maka kecantikan itu akan keluar dengan sendirinya”
-Puja Indah Anggraeni-

Mungkin ini bisa menjadi inspirasi bagi wanita-wanita lain dalam menjaga kesehatan kulitnya.

-------*--------

Post ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Sahabat Marina. 
Tulisan ini memang benar adanya dan Marina UV White Extra SPF 15 memang telah menjadi pilihan saya dalam merawat kulit tubuh ^_^

Saya mengetahui lomba ini dari web  http://www.sahabatmarina.com/. Yuk Ikutan Kompetisinya di sini . Info lebih lanjut kamu bisa kunjungi Facebook Fan Page Sahabat Marina (https://www.facebook.com/sahabat.marina) atau akun Twitter @SahabatMarina. 


Sumber Gambar dan Tulisan :
http://www.sahabatmarina.com/
http://id.prmob.net/ultraviolet/tabir-surya/kulit-1906405.html
http://id.she.yahoo.com/3-cara-manfaatkan-yoghurt-untuk-kecantikan-kulit.html
http://pitikkedu.blogspot.com/2012/09/manfaat-air-putih.html
http://blog.isowhey.com.au/2012/10/15/the-hunger-games-part-ii-lose-weight-and-keep-it-off/
Read More

Sabtu, 23 Februari 2013

Think.Eat.Save - Reduce your foodprint!






Actually this is my first essay. I'm a little bit worried, but i will do my best. With this blog, I hope calling all of you to save our earth to better life. So, Lets join the United Nations Environment Programme (UNEP )in 2013 World Environment Day.


I live in Banjarmasin. It is located in Kalimantan, the Indonesian territory of Borneo. South Kalimantan is also famous with its floating market. Indonesia is  a country that well known for its tropical forests, rich natural resources, and exotic flora and fauna. Also Indonesia has rich and diverse culinary traditions. You must try it. In this country, you can meet many product food that are not found in other countries.

Actually we cannot be separated from consume food. Food is our basic need. But, do you know that food can make disaster to our earth?

Every years consumers in rich countries waste almost as much food (222 million tonnes) as the entire net food production of sub-Saharan Africa (230 million tonnes). In the United States 30% of all food, worth US$ 48.3 billion (€32.5 billion), is thrown away each year. It is estimated that about half of the water used to produce this food also goes to waste, since agriculture is the largest human use of water.

As we know that carbon dioxide emissions is one of the most important cause of global warming. But dont forget with another gasses that cause global warming too such as Methane. The importance of methane in the greenhouse effect is its warming effect. Methane is 23 times more potent than CO2 as a greenhouse gas. Methane accounts for 20% of the enhanced greenhouse effect.  The most important that Food Waste makes up the largest proportion to produce methane gasses.


From an environmental standpoint, food waste produce a methane gas, a potent greenhouse gas.  According to Natural Resources Defense Council (NRDC), in the US a large customers waste around 40% of all edible food. Almost all of that uneaten food ends up rotting in landfills where it accounts for almost 25 percent of U.S. methane emissions. We know that methane gas emissions coming from food waste. It's not a small problem. If we just ignore it, it can to be greenhouse effect. And then too many nutrients of food waste sure can be a problem because they can pollute our groundwater and waterways. In effect, it will destroy ourselves.

This is just one way food waste effects the environment. Beside that production of food is very costly to the environment, land needs to be cleared to plant crops, fertilizers and pesticides are often used which damage the earth after years. In a reality the global population will be increased over time and makes the increase production of food and food waste. It's gonna be hard to reduce food waste but if we not try it can be more damage the earth.

Despite all of that, food waste is not good for ourlife. The hope that people will take cognizance of the impact of food waste.

So, What are solutions?

We can start from a small thing such as Recycling food waste and turning it into compost has many environmental benefits such as improving soil health and structure. Food waste can also be turned into renewable energy and a soil amendment through anaerobic digestion. It can significantly reduce the amount of organic waste ending up in landfills, while turning food waste into a usable resource.

Beside that we can reduce food waste with control our daily needs. Unconsciously we consume or buy food more than necessary. It makes to increase to be a food waste. Sometimes without us knowing, many people around of us are malnourished and die of starvation in the world. It makes us to realize that many people in there who need us to make a better life.

And the most important is intention to change our habits about food waste. By reducing the amount of food wasted, we can reduce greenhouse gas emissions.  We can save our earth. Actually easy to say but its hard to do. But if we have an intention to change our earth, so exactly we can do it.



References :
World Environment Day 2013. (2013). Food Wastage Facts. Retrieved from http://unep.org/wed/quickfacts/

Read More

Kamis, 14 Februari 2013

Bianglala


Berawal  dari sebuah bianglala besar. Ketika putaran roda berada di puncak, kedua pasang mata bertemu. Paras wajahnya yang lembut membuat Rangga berpikir bahwa dia reinkarnasi Dewi Athena dari sejarah Yunani. Hanya tatapan sekilas beradu pandang dan menghilang. Matanya tengah sibuk mencari keberadaan wanita tersebut diantara kerumunan orang banyak. Panas terik matahari tepat berada di bawahnya. Rangga mulai mencari sesuatu untuk memuaskan dahaganya. Sebuah “Cornetto Black & White” menjadi pilihannya. Siapa sangka Cornetto telah mempertemukannya dengan wanita yang telah jerih payah ia cari. Kedua belah tangan bertemu untuk satu Cornetto.

“Kau duluan...” ucap Rangga mengalah.
        Wanita itu tersenyum sembari menyibakkan rambutpanjangnya ke belakang telinga dan berjalan menjauh dari tempatnya berdiri sekarang. Tak sepatah katapun keluar dari mulut Rangga. Dia benar-benar terpesona.
Sebuah keributan terjadi diluar sana. Seketika Rangga berhenti memakan es krim Cornetto yang ada di tangannya. Seorang yang dikenalnya sedang dalam kesulitan. Es krim Cornetto yang sebelumnya ia beli tidak sengaja mengotori lengan baju yang dikenakan seorang ibu yang dilewatinya. Beberapa kali wanita itu membungkukkan badannya, permintaan maaf atas keteledorannya. Namun ibu itu tetap tidak peduli dan terus mencerca wanita itu dengan suara keras dan lantangnya. Hal itu membuat wanita tersebut semakin terpojok diantara kerumunan orang yang semakin lama bergerombol melihatnya.
Seketika Rangga menarik dirinya diantara kerumunanan. Berdiri di hadapannya dan memegang tangan kecil wanita tersebut.
            “Tolong maafkan pacarku. Ini hanya sebuah ketidaksengajaan”
            Tiba-tiba sang ibu hanya terdiam dan orang disekitarnya mulai membubarkan diri. Tidak banyak kata yang terlontar. Sang ibu segera memaafkannya.
            “Anggap saja ini awal perkenalan...” Sebuah Cornetto Black & White mengalir kembali ke tangannya.
            “Rangga...”  “Rasti...”
            Mereka saling berjabat tangan. Rasti menarik segaris senyum.
“Terima kasih buat tipuannya. Itu sangat membantu...” sedikit mengejek Rangga.
Di bawah bayangan pohon mereka menikmati es krim Cornetto sambil saling berbagi kisah. Rangga baru mengetahui bahwa ini adalah pertama kalinya Rasti menginjakkan kaki di tempat ini. Banyak hal yang Rasti ingin lakukan selama berada di taman bermain ini.
“Mau bermain bersama?”
Setengah hari menghabiskan waktu bersama. Berbagai arena permainan mereka lalui. Tidak lupa Cornetto Black & White selalu menemani disela-selanya Hingga waktu yang telah dilalui terasa sekejap.
“Terima kasih buat semuanya... Hari yang sungguh menyenangkan.”
Rangga hanya tersipu malu. Dari kejauhan seorang wanita memanggil Rasti sambil melambaikan tangannya.
“Sepertinya kakak ku sudah menjemput. Senang bertemu denganmu.”
            Rasti membalikkan badannya, berjalan menjauh meninggalkan sebuah goresan kenangan yang tidak akan pernah dilupakan.

            “Rasti...” panggil Rangga dari kejauhan. Derap langkahnya terhenti. Sekali lagi mencoba menengok ke belakang.
            “Kita bisa bertemu lagi kan?”
            Rasti sempat terdiam sejenak...
            “Pasti...”
***
            Sebuah Cornetto mengalir lembut ke dalam tenggorokannya. Disela-sela aktivitasnya yang sibuk, ia masih menyempatkan diri menikmati kelembutan dari Cornetto. Setidaknya ini juga yang mengingatkan kembali kenangannya bersama Rasti.
Suatu hari persediaan Cornetto yang ada di kulkas telah habis. Rangga mulai beranjak dari rumah dan pergi ke toko terdekat.


    “Cornetto Black & White-nya satu...”                        
 Kedua belah tangan bertemu pada satu Cornetto.
Kedua pasang mata mereka bertemu, jarak keduanya begitu dekat.
Rangga dan  Rasti menarik garis senyum lebar...
Sebuah lembar baru akan dimulai.


Read More

© Puja Indah Anggraeni, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena