Berawal dari
sebuah bianglala besar. Ketika putaran roda berada di puncak, kedua pasang mata
bertemu. Paras wajahnya yang lembut membuat Rangga berpikir bahwa dia reinkarnasi
Dewi Athena dari sejarah Yunani. Hanya tatapan sekilas beradu pandang dan
menghilang. Matanya tengah sibuk mencari keberadaan wanita tersebut diantara
kerumunan orang banyak. Panas terik matahari tepat berada di bawahnya. Rangga
mulai mencari sesuatu untuk memuaskan dahaganya. Sebuah “Cornetto Black &
White” menjadi pilihannya. Siapa sangka Cornetto telah mempertemukannya dengan
wanita yang telah jerih payah ia cari. Kedua belah tangan bertemu untuk satu
Cornetto.
Wanita itu tersenyum sembari menyibakkan rambutpanjangnya ke belakang telinga dan berjalan menjauh dari tempatnya berdiri
sekarang. Tak sepatah katapun keluar dari mulut Rangga. Dia benar-benar
terpesona.
Sebuah keributan terjadi diluar sana. Seketika
Rangga berhenti memakan es krim Cornetto yang ada di tangannya. Seorang yang
dikenalnya sedang dalam kesulitan. Es krim Cornetto yang sebelumnya ia beli
tidak sengaja mengotori lengan baju yang dikenakan seorang ibu yang dilewatinya.
Beberapa kali wanita itu membungkukkan badannya, permintaan maaf atas
keteledorannya. Namun ibu itu tetap tidak peduli dan terus mencerca wanita itu
dengan suara keras dan lantangnya. Hal itu membuat wanita tersebut semakin
terpojok diantara kerumunan orang yang semakin lama bergerombol melihatnya.
Seketika Rangga menarik dirinya diantara kerumunanan.
Berdiri di hadapannya dan memegang tangan kecil wanita tersebut.
“Tolong maafkan pacarku. Ini hanya
sebuah ketidaksengajaan”
Tiba-tiba
sang ibu hanya terdiam dan orang disekitarnya mulai membubarkan diri. Tidak
banyak kata yang terlontar. Sang ibu segera memaafkannya.
“Anggap saja ini awal perkenalan...”
Sebuah Cornetto Black & White mengalir kembali ke tangannya.
“Rangga...” “Rasti...”
Mereka
saling berjabat tangan. Rasti menarik segaris senyum.
“Terima kasih buat tipuannya. Itu sangat
membantu...” sedikit mengejek Rangga.
Di bawah bayangan pohon mereka menikmati es krim
Cornetto sambil saling berbagi kisah. Rangga baru mengetahui bahwa ini adalah
pertama kalinya Rasti menginjakkan kaki di tempat ini. Banyak hal yang Rasti
ingin lakukan selama berada di taman bermain ini.
“Mau bermain bersama?”
Setengah hari menghabiskan waktu bersama. Berbagai
arena permainan mereka lalui. Tidak lupa Cornetto Black & White selalu
menemani disela-selanya Hingga waktu yang telah dilalui terasa sekejap.
“Terima kasih buat semuanya... Hari yang sungguh
menyenangkan.”
Rangga hanya tersipu malu. Dari kejauhan seorang
wanita memanggil Rasti sambil melambaikan tangannya.
“Sepertinya kakak ku sudah menjemput. Senang bertemu
denganmu.”
Rasti membalikkan badannya, berjalan
menjauh meninggalkan sebuah goresan kenangan yang tidak akan pernah dilupakan.
“Rasti...” panggil Rangga dari
kejauhan. Derap langkahnya terhenti. Sekali lagi mencoba menengok ke belakang.
“Kita bisa bertemu lagi kan?”
Rasti sempat terdiam sejenak...
“Pasti...”
***
Sebuah Cornetto mengalir lembut ke
dalam tenggorokannya. Disela-sela aktivitasnya yang sibuk, ia masih
menyempatkan diri menikmati kelembutan dari Cornetto. Setidaknya ini juga yang
mengingatkan kembali kenangannya bersama Rasti.
Suatu hari persediaan Cornetto yang ada di kulkas
telah habis. Rangga mulai beranjak dari rumah dan pergi ke toko terdekat.
“Cornetto Black & White-nya satu...”
Kedua belah tangan bertemu pada satu Cornetto.
Kedua pasang mata mereka bertemu, jarak keduanya begitu dekat.
“Cornetto Black & White-nya satu...”
Kedua belah tangan bertemu pada satu Cornetto.
Kedua pasang mata mereka bertemu, jarak keduanya begitu dekat.
Rangga dan
Rasti menarik garis senyum lebar...
Sebuah lembar baru akan dimulai.
0 komentar:
Posting Komentar