Teruslah berani melangkah dan capailah mimpi dan impianmu

Selasa, 15 Januari 2013

Bukan Sekedar Mencintai





Batik bukan sekedar bentuk tulisan dan gambaran yang biasanya terdapat dalam media kain atau sejenisnya. Lewat  motif atau coraknya membuat batik memiliki keunikan dan makna tersendiri. Sebuah warisan nenek moyang Bangsa Indonesia telah hadir menyelimuti dan memperkaya citra diri Bangsa Indonesia.

Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba" yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik". Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi. Tidak semua orang bisa membuatnya, perlu ketelitian dan ketrampilan tinggi hingga menciptakan karya yang menjadi bagian budaya Bangsa Indonesia.

Peta Persebaran Batik di Indonesia

Batik memiliki ragam corak dan warna yang tidaklah terbatas pada satu jenis. Seluruh daerah yang terbentang dari ujung Sabang hingga Merauke menghasilkan variasi motif batik yang beraneka ragam dengan ciri khas pada setiap daerah masing-masing. Sudah sepantasnya UNESCO  mengakui bahwa batik sebagai warisan karya asli bangsa Indonesia dan menjadikannya sebagai warisan budaya dunia.

Batik merupakan kerajinan tradisional yang diwarisi secara turun menurun. Oleh karena itu jika tidak ingin punah tentunya perlu dilestarikan. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk terus melestarikannya. Mencintai batik tidak hanya sekedar mencintai begitu saja. Layaknya jika kita mencintai lawan jenismu maka untuk bisa mencintainya kita harus mengenalnya luar dalam dari dirinya. Begitupula mencintai batik bukan hanya sekedar memakai baju batik saja tapi dari dalam kita sudah mengenal bagaimana batik itu sendiri baik dari sejarah, jenis corak dan motif, serta proses pembuatannya. Itulah yang dinamakan cinta.

Mencintai batik dapat dimulai dari diri kita sendiri dengan mengenal lebih dalam batik dari buku, majalah, atau browsing internet. Cintailah batik Indonesia dengan cara mengenakan batik diiringi rasa senang dan bangga memiliki warisan dunia ini.

Seiring berjalannya waktu, batik telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Batik telah menjadi  suatu hal yang familiar dimata bangsa ini. Banyak apresisasi untuk mencintai batik tidak hanya sekedar pada busana saja batik telah merambah pada berbagai jenis aspek kehidupan.

Batik Paris Fashion Week- Belgia Dries Van Noten
Batik telah menjadi bagian fashion. Lewat fashion, batik yang dulu hanya dianggap identik dengan pakaian kuno maka kini beralih menjadi tren yang kelak tidak lekang termakan oleh waktu. Kini kain batik dapat menjadi sesuatu yang fashionable, menarik, dan populer yang digemari oleh segala kalangan umur. Berkat keindahan dan keunikannya batik berhasil menginjak dunia luar, dan menjadi pusat dari seluruh dunia. Bahkan batik tidak hanya menginspirasi para desainer Indonesia saja, beberapa perancang busana dan brand dunia pun pernah menggunakan batik dalam koleksi busana mereka. Para desainer terkenal seperti Belgia Dries Van Noten, yang menggunakan motif batik untuk koleksi Spring/Summer 2010 yang dipamerkannya di Paris Fashion Week telah menjadi bukti bahwa batik telah melebarkan sayapnya di kancah internasional.

Batik Tulis Daerah Istimewa Yogyakarta

Beberapa jenis batik berhasil menembus pasar internasional seperti pada batik tulis dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kualitas selalu menjadi penyokong utama atas kesuksesan ini.

Perkembangan batik terus meningkat. Peluang bisnis pun menjadi kesempatan besar untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia ini. Pada saat ini, batik tidak hanya dijual di toko batik atau pusat-pusat perbelanjaan melainkan dapat diperoleh melalui media online atau internet. Beberapa orang menganggap belanja batik online dinilai lebih mudah dan praktis apalagi dengan kesibukan mereka setiap hari yang sulit untuk meluangkan waktu jika berbelanja di luar.

Kualitas adalah kunci utama dari batik. Pembuatannya merupakan suatu proses yang panjang. Secara umum proses pembuatan batik ada 3 tahap yaitu pewarnaan, pemberian malam (lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain.
Kain putih yang akan di batik diberi warna dasar.Lewat canting berisi malam cair (lilin) tergambarkan pola atau motif batik pada kain. Kemudian dilakukan proses perwarnaan sekali lagi sesuai keinginan. setelah itu dilakukan pelunturan melalui proses pemanasan.Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Polesan terakhir, batik direndam dengan air dingin dan dijemur.
Tentunya hasil yang diperoleh tidak perlu diragukan lagi. Tidak mengherankan jika memiliki daya jual tinggi pada butik batik atau pusat perbelanjaan lainnya. Itu bukanlah suatu penghalang karena mencintai batik akan menjadi sebuah kepuasan dan kebanggan tersendiri.


Apresiasi batik terus mengalami inovasi. Berbagai hasil kerajinan yang bermotif batik menjadi salah satu apresiasi. Tidak sekedar menghias kain. batik menjadi suatu karya seni yang tidak kalah dengan hanya suatu kain seperti gelang batik, tas batik, topeng batik, sepatu, sendal, sarung bantal, taplak, hingga tas laptop.





Sebenarnya banyak cara untuk mencintai batik. Hal-hal yang telah diungkapkan seperti di atas telah menjadi pembuktian rasa cinta masyarakat Indonesia  terhadap batik. Lewat berbagai apresiasi batik, kita mulai belajar untuk mencintai batik. Bukan hanya sekedar mencintai tapi mengerti budaya itu sendiri luar dan dalamnya. Dengan begitu kita akan mengetahui betapa berharganya batik  sebagai pilar-pilar kehidupan Bangsa Indonesia.

Bukan sekedar mencintai batik namun terus menghargai dan mendukungnya walaupun dunia berpaling padanya.

Bukan sekedar mencintai batik tapi memakai, karena apalah artinya mencintai tapi tidak memakai.

  Berbatik itu adalah indah.








Sumber :
http://www.berbatik.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Batik
http://www.waspada.co.id/
http://batikbesurek.com/pola-sebaran-batik-nusantara/










3 komentar:

Anonim mengatakan...

Selalu Lindungi Batik ^^

Nusantaraholic mengatakan...

good story, visit my blog http://bit.ly/10lwXtJ

Unknown mengatakan...

Terima Kasih ^_^



© Puja Indah Anggraeni, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena